mitos

Mitos tentang seks yang selama ini beredar dalam kehidupan sehari-hari ini ternyata cukup membingungkan setiap orang. Orang yang tidak sesuai dengan mitos tersebut merasa minder dan takut untuk melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu, setiap orang berusaha mencari kebenaran lewat mitos-mitos tersebut. Beberapa mitos yang sudah dipercaya oleh banyak orang adalah sebagai berikut :

Mitos seks tentang pria
Banyak orang beranggapan bahwa ukuran penis yang besar sangat menentukan kenikmatan dalam bermain seks. Karenanya, banyak pria berusaha untuk membuat penisnya lebih besar agar agar dapat mencapai kenikmatan yang maksimal dalam melakukan hubungan intim. Namun, pada kenyataannya hal ini justru salah. Kepuasan tidak ditentukan dari besar kecilnya ukuran penis melainkan, melainkan bagaimana kemampuan penis untuk ereksi, menahan ejakulasi, dan kecerdasan seorang pria dalam memanjakan istrinya di ranjang. Selain itu saling interaksi sesama pasangan sangat penting untuk mencapai kenikmatan, karena dengan interaksi hubungan seksual akan lebih terkendali dan tanpa beban.
Mitos tentang masturbasi dapat menyebabkan kemandulan, ejakulasi dini, rambut rontok, lutut keropos adalah salah. Masturbasi biasanya dilakukan oleh orang yang belum mempunyai istri atau jauh dari pasangan. Masturbasi wajar dilakukan oleh seorang pria karena hasrat seksual sedang menggebu, tapi sering melakukan masturbasi akan berdampak negatif pada kesehatan, karena dapat mengurangi produktivitas.
Dalam berhubungan seksual, banyak pria menganggap bahwa orgasme terjadi bersamaan dengan ejakulasi, padahal ini salah. Seorang pria dapat mengalami orgasme lebih dari satu kali saat melakukan hubungan intim, hal ini tergantung pada daya tahan seseorang untuk menahan ejakulasi. Untuk mencapai tahap ini, pria harus berlatih untuk mengontrol penundaan ejakulasi. Semakin bagus daya tahan seorang pria, maka akan lebih nikmat dalam melakukan hubungan seksual.
Ada sebagian pria yang beranggapan bahwa hanya pria saja yang aktif dan si wanita pasif akan memberikan kenikmatan yang lebih adalah salah. Kenikmatan yang maksimal akan lebih cepat tercapai apabila keduanya sama-sama aktif melakukan gerakan-gerakan yang membuat lawan main terangsang, jadi dalam hal ini tegantung kecerdasan masing-masing orang untuk memanjakan lawan mainnya di ranjang.

Mitos seks pada wanita
Banyak orang beranggapan bahwa vagina yang kering akan memberikan kepuasan yang lebih, karena vagina terasa sempit untuk dimasuki. Dalam pandangan pria, sempitnya vagina sangat mempengaruhi aktivitas penis di dalam vagina sehingga terasa ada jepitan yang kuat pada penis. Hal ini, seringkali meningkatkan gairah pria untuk terus melakukan tekanan-tekanan. Namun, pada kenyataannya setiap kali melakukan hubungan seksual akan selalu ada cairan yang keluar berupa lendir sebagai pertanda bahwa vagina siap untuk melakukan hubungan seksual. Cairan ini berguna sebagai pelicin agar memudahkan bagi penis untuk keluar masuk. Vagina yang tetap kering sepanjang hubungan, berarti tidak siap untuk melakukan hubungan, sebab diperkirakan tidak adanya kenikmatan yang dirasakan oleh wanita. Selain itu sangat memungkinkan tejadinya kelecetan pada alat kelamin. Itu sebabnya interaksi sangatlah penting agar tercapai kepuasan keduanya.
Anggapan bahwa perawan tidak mengalami pendarahan saat melakukan hubungan intim berarti wanita itu sudah tidak perawan adalah salah. Adanya pendarahan saat melakukan hubungan biasanya disebabkan karena adanya unsur pemaksaan dalam memasukkan penis tanpa komunikasi yang jelas dengan pihak wanita, akibatnya terjadi robekan di dinding vagina wanita dan menyebabkan pendarahan. Apabila hubungan seks yang pertama dilakukan dengan komunikasi yang terarah dan tusukan-tusukan yang halus, seorang perawan dapat melakukan hubungan seksual dengan lancar dan tanpa rasa sakit sediktpun.

Demikian adalah tanggapan kami tentang mitos yang beredar di masayarakat. Semoga dapat membantu anda dalam melakukan hubungan seksual. Kurang lebihnya apabila ada salah-salah kata kami mohon maaf.